Minggu, 10 Januari 2016

Tugas Softskill Tulisan ( 2 )

Mencari Peluang Usaha Pada Usia Muda
Salah satu faktor kesuksesan sebuah bisnis atau usaha adalah pada lokasinya. Letak yang strategis membuat usaha anda semakin berkembang. Apalagi jika usaha anda adalah usaha yang baru rintis. Kecuali jika memang usaha tersebut sudah memiliki brand, dimanapun letaknya akan dicari oleh orang. kemudian bagaimana seharusnya kita menentukan tempat yang tepat bagi usaha kita? Pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut tentang tempat yang tepat untuk membuka usaha, secara khusus di sekitar kampus.  Mengapa di sekitar kampus? Padahal banyak tempat lain yang juga ramai orang.
Alasan utama tentu tentang pembeli. Pada lokasi kampus tentu banyak mahasiswa-mahasiswa yang jumlahnya bisa ratusan hingga ribuan orang. Kondisi kampus yang ramai membuat tempat-tempat di sekitar kampus menjadi tempat yang strategis untuk membuka usaha. Namun tidak selalu tepat, tergantung pada jenis usaha yang akan dibuka.
MACAM-MACAM PELUANG USAHA DI SEKITAR KAMPUS
Jenis usaha yang cocok pada area kampus yang pertama adalah bisnis fotocopy atau rental. Aktifitas-aktifitas kampus tidak pernah bisa lepas dari tugas-tugas atau paper. Dan segala sesuatu yang berhubungan dengan cetak mencetak dan fotocopy selalu ramai di area sekitar kampus. Termasuk juga untuk jasa cetak dan jilid skripsi atau tesis. Dalam sehari usaha fotocopy bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah hanya dengan jasa fotocopy-nya. Belum lain-lain seperti ATK, penjilidan, dan lain-lain. modal yang diperlukan memang lumayan banyak terutama mesin fotocopy yang tidak murah harganya.

Selain jasa fotocopy, usaha makanan pun sangat berpeluang di area sekitar kampus. Apalagi dekat tempat tinggal mahasiswa. Berapapun banyak warung makan di sekitar kampus tidak aka nada yang sepi dari pembeli.  Walaupun dengan menu yang biasa-biasa saja sebuah warung makan bisa menghasilkan ratusan ribu hingga jutaan rupiah per hari. walapun memasang harga murah tetap tidak akan rugi. Atau jika anda mau bisa membuka usaha makanan yang sedikit bervariasi seperti warung bakso, soto ayam, lalapan, dan lain-lain.
Tidak hanya makanan berat, menjual makanan-makanan ringan juga bisa. Di sekitar kampus banyak sekali penjual jajanan-jajanan seperti cilok, gorengan, donat, dan lain sebagainya. Biasanya penjual-penjual makanan di area kampus adalah penduduk asli kawasan tersebut. Ada juga yang datang dari luar kota atau dari desa-desa yang sengaja datang untuk berjualan makanan disitu. Bahkan belakangan usaha ini dilakukan oleh mahasiswa sebagai pekerjaan  disamping kuliah.

Disekitar kampus merupakan lokasi peluang usaha potensial yang dapat memberikan penghasilan rutin. Memang banyak sekali peluang wirausaha di area sekitar kampus. Banyak juga pengusaha-pengusaha muda di sekitar kita yang dulu merintis usahanya saat sedang kuliah. Selain menjadi tempat untuk pendidikan, kampus juga dijadikan tempat wirausaha. Caranya pun bermacam-macam. Ada yang memulai menjadi reseller, menjual jajanan, menjual jasa, dan lain-lain. Peluang itu hadir karena kampus adalah tempat berkumpulnya orang-orang dan anak-anak muda yang banyak membutuhkan jasa maupun tempat berbelanja.

Tugas Softskill Kewirausahaan ( 1 )




                  
   Kewirausahaan memiliki pengertian dari beberapa para ahli, diantaranya:

Menurut Richard Cantillon, Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
Menurut Harvey Leibenstein, Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

2.                  Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan suatu produk atau bisnis baru perusahaan milik sendiri, dengan menggunakan sumber daya (keuangan, bahan baku, tenaga kerja) dengan sebaik-baiknya, tujuannya untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya. Ciri-ciri atau jenis perilaku seorang wirausahawan antara lain : (1) mampu mengidentifikasi peluang usaha baru, (2) memiliki rasa percaya diri dan selalu bersikap positif, (3) bertingkah laku seorang pemimpin, (4) memiliki inisiatif, kreatif, dan inovasi terbaru, (5) pekerja keras, (6) berpandangan luas dan memiliki visi misi yang baik, (7) berani mengambil resiko, (8) mampu menerima saran dan kritik.

3.                  Kunci penting seorang wirausahawan adalah bersikap kreatif, inovatif, berani mengambil resiko, da tidak mudah menyerah. Karakteristik menurut Mc Clelland adalah (1) keinginan untuk berprestasi, (2) keinginan untuk bertanggung jawab, (3) preferensi kepada resiko-resiko menengah, (4) presepsi kepada kemungkinan berhasil, (5) rangsangan oleh umpan balik, (6) aktivitas energik. Karakteristik wirausahawan sukses dengan n ACh tinggi adalah (1) kemampuan inovatif, (2) toleransi terhadap kemenduaan, (3) keinginan untuk berprestasi, (4) kemampuan perencanaan realistis, (5) kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, (6) objektivitas, (7) tanggung jawab probadi, (8) kemampuan beradaptasi, (9) kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrasi.

4.                  Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
  • Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
  • Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.

5.                  Meskipun terdapat banyak cara untuk mencari sumber gagasan baru, baik produk maupun jasa, proses ini dapat dipercepatdengan penggunaan saran-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan usaha baru.
  1. Kebutuhan akan sumber penemuan
  2. Hobi atau kesenangan pribadi
  3. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
  4. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
  5. Mengapa tidak terdapat ?
  6. Kegunaan lain dari barang-barang biasa
  7. Pemanfaat produk dari perusahaan lain

  1.  Sebutkan unsur-unsur analisa pulang pokok.
    Jawab :
Analisa pulang pokok umumnya terciri dari refleksi, pembahasan, pertimbangan dan pembuat keputusan relatif terhadap tujuh  unsur pokok:
a.    Biaya Tetap: pengeluaran yang dikeluarkan tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan
b. Biaya variabel: pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan
c. Biaya Total: jumlah total biaya tetap dari biaya variabel yang berkaitan dengan produksi
d. Pendapatan Total:  semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan  produk
e.  Keuntungan:  jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
f.  Kerugian: jumlah biaya total produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari perjualan barang tersebut.
g. Titik  Pulang Pokok:  pendapatan total sama dengan biaya totalnya, artinya perusahaan hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak untung  tidak rugi.

6.         Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Jenis jenis nya :
a. Waralaba dalam negeri
b. Waralaba luar negeri
8. Pemasaran langsung : aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan
Teknik alternatif pemasaran langsung :
a. Periklanan terklasifikasi
b. Periklanan display
c. Kiriman pos langsung
d. Katalog penjualan
e. Pemasaran tanggapan langsung media

7.         Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan, antara lain:
a.       Perusahaan perseorangan merupakan Perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang. Pengelola memperoleh semua  keuntungan, disisi lain menanggung semua risiko yang timbul dalam kegiatan usaha.
b.      Firma merupakan Bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Semua anggota bertanggung-jawab penuh, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama terhadap utang perusahaan kepada pihak lain,  kalau perlu dengan seluruh kekayaan pribadi.
c.       Perseroan Komanditer (CV) merupakan Persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan sebagai modal perseroan.
d.      Perseroan Terbatas (PT) merupakan Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik.


8.         Tiga alternatif pada saat berakhirnya usaha, yaitu:
a.       Likuidasi
b.      Reorganisasi
c.       Perpanjangan waktu pembayaran